Fenomena Persekusi Ekspresi Beragama dalam Perspektif Pendidikan Kristen

Carolina Etnasari Anjaya

Abstract


Evangelism organized by believers in virtual social spaces has led to many reports of alleged blasphemy. This gives rise to a sense of persecution in religious expression for believers. This feeling is based on the existence of unbalanced conditions or the dominance of the majority in the freedom of expression of religious people in Indonesia. This article has a purpose, namely to provide an understanding of the main principles in evangelism and what reflections can be made from them. The method uses descriptive qualitative with literature study. Some of the principles contained include: First, the principle of evangelism cannot be separated from the teaching or education process. Second, the principle of exemplary delivery of God's word. Third, the principle of awareness and sincerity wholeheartedly. Fourth, the principle of lifelong education. Facing the phenomenon of religious expression in virtual media, there are four main things that need to be examined in depth, namely: one, whether the purpose of evangelism is truly sincere for the glory of God. Two, whether the content of the preaching is really the pure gospel. Three, whether the method or method of delivering the gospel is in accordance with the values of the Christian faith. Fourth, whether the person who conveys the word has lived his word. These four things become an absolute reflection in the organization of evangelism.

Abstrak

Penginjilan yang diselenggarakan umat percaya pada ruang sosial virtual menimbulkan banyak pelaporan dugaan penistaan agama. Hal ini memunculkan rasa adanya persekusi dalam ekspresi beragama bagi orang percaya. Rasa tersebut dilandasi oleh adanya kondisi yang tidak berimbang atau dominasi mayoritas dalam kebebasan berekspresi umat beragama di Indonesia. Artikel ini memiliki sebuah tujuan yaitu memberikan pemahaman prinsip utama dalam penginjilan dan refleksi apa yang dapat dibangun darinya. Metode mempergunakan deskriptif kualitatif dengan studi literatur.  Beberapa prinsip yang terkandung antara lain: Pertama, prinsip penginjilan tidak dapat dilepaskan dari proses pengajaran atau pendidikan. Kedua, prinsip keteladanan penyampai firman Tuhan. Ketiga, prinsip kesadaran dan kesungguhan sepenuh hati. Keempat, prinsip pendidikan sepanjang hayat. Menghadapi fenomena dalam ekspresi beragama di media virtual, ada empat hal utama yang perlu diperiksa secara mendalam yaitu: satu, apakah tujuan penginjilan benar-benar tulus untuk kemuliaan Tuhan. Dua, apakah konten pemberitaan adalah sungguh Injil yang murni. Tiga, apakah cara atau metode penyampaian Injil sudah sesuai dengan nilai-nilai iman Kristen. Empat, apakah diri penyampai firman sudah menghidupi perkataanya. Keempat hal tersebut menjadi refleksi yang mutlak dalam penyelenggaraan penginjilan.


Full Text:

PDF

References


Abdul Malik. “Agitasi Dan Propaganda Di Media Sosial (Studi Kasus Cyberwar Antar-Netizen Terkait Dugaan Penistaan Agama Oleh Basuki Tjahaja Purnama).” LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi 53, no. 9 (2016).

Akbar, Irwan Ahmad. “Dinamika Kasus Penistaan Agama Di Indonesia (Polemik Pemaknaan Ayat-Ayat Penistaan Dan UU Penodaan Agama).” Qof 3, no. 1 (2019): 89–105. https://doi.org/10.30762/qof.v3i1.1068.

Arifianto, Yonatan Alex. “Mereduksi Stigmatisasi Misiologi Hanya Untuk Pemimpin Gereja Sebagai Motivasi Orang Percaya Untuk Bermisi.” Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika 3, no. 1 (2021): 46–59.

Arifianto, Yonatan Alex, Sari Saptorini, and Kalis Stevanus. “Pentingnya Peran Media Sosial Dalam Pelaksanaan Misi Di Masa Pandemi Covid-19.” HARVESTER: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen 5, no. 2 (2020): 86–104.

CNNIndonesia. “Jejak Kasus Muhammad Kace Berujung Penangkapan Di Bali.” cnnindonesia.com, 2021.

Fitriyana, Nur. “Reaksi Fenomenal Pidato Ahok Terkait AlMaidah 51.” ABA Journal 102, no. 4 (2017): 24–25.

Gandaputra, Edwin. “Memikirkan Ulang Aplikasi Penginjilan Pribadi Pada Masa New Normal.” Saint Paul’s Review 1, no. 1 (June 2021): 29–45.

Gerri Tedja Sukmana, Daniel, Aji Suseno, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, and Jawa Tengah. “Penginjilan Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen Di Tengah Masyarakat Majemuk.” DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 3, no. 2 (2020): 72–83. https://doi.org/10.32490/didaktik.v3i1.43.

Kasmanto, Budi. Panggilan Berkhotbah. Yogyakarta: ANDI, 2013.

Meran, Markus. “Berspiritualitas Katekis Menuju Konsistensi Penghayatan Panggilan Menjadi Seorang Katekis.” Jurnal Masalah Pastoral 5, no. 1 (2017): 22.

Purba, A. “Kurikulum Pemuridan Di Perguruan Tinggi.” Jurnal TEDC 9, no. 3 (2019): 207–18.

Rudy Rustandi, L, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl Laksda Adisucipto, Kabupaten Sleman, and Daerah Istimewa Yogyakarta. “Disrupsi Nilai Keagamaan Dalam Dakwah Virtual Di Media Sosial Sebagai Komodifikasi Agama Di Era Digital.” SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan 3, no. 1 (January 2020): 23–34. https://doi.org/10.20414/SANGKEP.V3I1.1036.

Saptorini, Sari, and Listari. “Pelayanan Pemuridan Dalam Gereja Masa Kini.” Matheteuo: Religious Studies 1, no. 1 (June 2021): 29–38. https://doi.org/10.52960/M.V1I1.15.

Sembodo, Joko, and Sari Saptorini. “Strategi Misi Orang Percaya Dalam Mengaktualisasi Amanat Agung Di Era New Normal.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 5, no. 1 (May 2021): 27–37. https://doi.org/10.33991/EPIGRAPHE.V5I1.240.

Sidik, Firdan Fadlan. “Mengkaji Ulang Salatiga Sebagai Kota Toleransi: Masa Kolonial Hingga Pasca-Kemerdekaan.” Al-Qalam 25, no. 3 (2019): 457–2019.

Stephanus, Djuwansah Suhendro P. “Mengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang Percaya.” REDOMINATE: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 1, no. 1 (2019): 12–22.

Stevanus, Kalis. “Karya Kristus Sebagai Dasar Penginjilan Di Dunia Non-Kristen.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika 3, no. 1 (2020): 1–19. https://doi.org/10.34081/fidei.v3i1.119.

Susanto, Hery. “Tinjauan Teologis Tentang Penginjilan Dalam Konteks Indonesia.” Sagacity: Journal of Theology and Christian Education 1 (2), no. 2 (2021): 56–64.

Susanto, Susilo, and Septerianus Waruwu. “Metode Dan Tantangan Penginjilan Di Dalam Pluralisme Agama Di Indonesia,” 2021.

Tempo. “Pendeta Penghina Nabi Muhammad SAW Divonis 4 Tahun Penjara.” Tempo.co, 2017.

Tenny, Tenny, and Yonatan Alex Arifianto. “Aktualisasi Misi Dan Pemuridan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Era Disrupsi.” Didache: Journal of Christian Education 2, no. 1 (2021): 41–57.

Tomatala, Yakob. Penginjilan Masa Kini 2. Malang: Gandung Mas, 2018.

Walalangi, Winda Lystia. “Pentingnya Ibadah Keluarga Dalam Mengabarkan Injil Di GMIM.” Educatio Christi 1, no. 2 (2020): 137–63.

Widjaja, Fransiskus Irwan. “Pluralitas Dan Tantangan Misi: Kerangka Konseptual Untuk Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk.” Regula Fidei 4, no. 1 (2019). https://doi.org/10.33541/jrfvol1iss1pp115.




DOI: https://doi.org/10.59177/jls.v1i1.130

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


   

 

Alamat: Jln. Kyai Sono, No. 2, Kelurahan Genuk-Ungaran - Kabupaten Semarang, Prov. Jawa tengah

Publisher: Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Website: https://sttkn.ac.id/