Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen Dan Motivasi Belajar Siswa
Abstract
This paper specifically outlines the social complexion of Christian religious educators to increase the learning interest of learners. This paper uses qualitative methods with a survey approach accompanied by literature. Social competition is something that needs to be developed by a teacher so that he can build students' learning interests. As for social competence, among others, Skilled to Communicate, sympathetic, Have the ability to work with anyone, as well as have the ability to get along and partner with fellow educators. With the social complement that an educator has, the potential to build and improve the learning of learners will be created. Although it can not instantly build student learning motivation, but with the competence of educators it is the foundation in the future. Indeed, there are many factors that can move the motivation of learners to learn, But it all must start from the educator as a role model for all students who are taught.
Abstrak
Tulisan ini secara spesifik menguraikan komptensi sosial pendidik agama Kristen untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei disertai literatur. Komptensi sosial merupakan hal yang perlu dikembangkan oleh seorang guru agar ia dapat membangun minat belajar siswa. Adapun kompetensi sosial itu diantaranya, terampil berkomunikasi, simpatik, Memiliki kemampuan bekerjasama dengan siapa saja, serta memiliki kemampuan bergaul dan bermitra pada rekan sesama pendidik. Dengan komptensi sosial yang dipunyai seorang pendidik, potensi membangun dan meningkatkan belajar nara-didik akan tercipta. Walau tidak bisa secara instan membangun motivasi belajar siswa, namun dengan kompetensi dari pendidik itu merupakan fondasi dikemudian hari. Memang ada banyak faktor yang dapat menggerakkan agar motivasi peserta didik untuk belajar, namun itu semua harus diawali dari tenaga pendidiknya sebagai role model bagi seluruh siswa yang diajar.
Full Text:
PDFReferences
Am, Sardiman. “Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.” Jakarta: Raja Grafindo Persada (2011).
Fauzi, Anis. “Kolaborasi Guru Dan Dosen” (2016).
Gordon, Stephen P. Professional Development for School Improvement: Empowering Learning Communities. Allyn & Bacon, 2004.
Gule, Yosefo. “Pentingnya Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Belajar Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 5, no. 1 (2021): 89–104.
Gultom, Andar, and Saur Hasugian. “Profesionalisme Standar Kompetensi Dan Pengembangan Profesi Guru PAK.” Bandung: Bina Media Informasi (2007).
Hamalik, Oemar. “Proses Belajar Mengajar” (2001).
Hutapea, Rinto Hasiholan. “Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) 1, no. 2 (2019): 66–75.
Indonesia, Republik. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.” Jakarta Republik Indones (2009).
Izma, Tri, and Vira Yolanda Kesuma. “Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Karakter Bangsa.” Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan 17, no. 1 (2019): 84–92.
Kaunang, Rolina Anggereany Ester. “Urgensi Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Menciptakan Proses Pembelajaran Yang Efektif” (n.d.).
Khafid, Muhammad. “Faktor--Faktor Yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar Akuntansi: Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening.” Lembaran Ilmu Kependidikan 37, no. 1 (2008).
Lase, Delipiter, and Etty Destinawati Hulu. “Dimensi Spritualitas Dalam Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen.” SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan 13, no. 1 (2020): 13–25.
Munte, Bangun. “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa.” Jurnal Dinamika Pendidikan 9, no. 3 (2016): 125–138.
Purwanto, M Ngalim. “Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis” (2019).
Rohman, Miftahur. “Problematika Guru Dan Dosen Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia.” Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 14, no. 1 (2016): 49–71.
Saryono, Djoko. Keutamaan Kompetensi Dalam Era Globalisasi Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Sekolah. Malang: Universitas negeri Malang, 2003.
Subagyo, Andreas B. “Pengantar Riset Kuantitatif Dan Kualitatif.” Bandung: Kalam Hidup (2004).
Sugiyono, Dr. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D” (2013).
Sujemanwati, Sujemanwati. “Strategi Guru Sebagai Administrator Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa.” Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
Sumiati, Sumiati, Steaven Octavianus, and Reni Triposa. “Aplikasi Teori Kecerdasan Majemuk Pada Mata Pelajaran PAK Di Sekolah Inklusi.” CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 1, no. 1 (2021): 102–121.
Suwartini, Sri, and others. “Pendidikan Karakter Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan.” Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 4, no. 1 (2017).
Syah, Muhibbin, and Anang Solihin Wardan. “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” (2003).
Tanduklangi, Rinaldus. “Analisis Tentang Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Matius 28: 19-20.” PEADA’: Jurnal Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 47–58.
Telaumbanua, Arozatulo. “Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter Siswa.” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 1, no. 2 (2018): 219–231.
DOI: https://doi.org/10.59177/jls.v1i1.133
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat: Jln. Kyai Sono, No. 2, Kelurahan Genuk-Ungaran - Kabupaten Semarang, Prov. Jawa tengah
Publisher: Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara
Website: https://sttkn.ac.id/