Persembahan Perpuluhan: Relevansi dan Maknanya dalam Era Modern

Soewieto Djajadi

Abstract


One form of offering that is routinely held in a church is a tithe offering. Tithing offerings are held by the church with many purposes, one of which is the provision of funds for the work and activities carried out by a church. In a church, of course, there are many activities that must be carried out, in addition to routine worship on Sundays, the church also carries out other activities such as mid-week worship activities, mission activities, visitation activities to the congregation, diakonia offerings and others. The activities carried out by the church certainly require large funds to finance these needs, because not to mention the cost of paying the pastor's salary, the salary of the musician, the church building management and the salary of the full timer staff of the church. Seeing the many costs that must be incurred, if you expect from the offerings at Sunday worship alone, it is certainly not enough. That is why, many churches rely heavily on tithing offerings to cover their costs. But besides that, many churches also hold tithes but the funds are used for the needs of the pastor or pastor of the church.  So it is a natural thing, in a large church it can be easily seen the amount of prosperity obtained by the church leader, such as expensive cars, branded clothes and accessories, traveling abroad with his family and others. Using a descriptive qualitative research method, it can be concluded that emphasizing tithing must be based on biblical studies, although many parties also say that tithing offerings are inherited from the Old Testament, so they are no longer valid in the New Testament era. This study was written to examine whether this statement is true and also whether tithing is still relevant in this modern era.

Abstrak

Salah satu bentuk persembahan yang rutin diadakan di sebuah gereja adalah persembahan perpuluhan. Persembahan perpuluhan diadakan oleh gereja dengan banyak tujuan, salah satunya adalah penyediaan dana untuk pekerjaan- pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah gereja. Di dalam sebuah gereja tentunya banyak kegiatan yang harus dilakukan, selain ibadah rutin pada hari minggu, gereja juga melakukan kegiatan –kegiatan lainnya seperti kegiatan ibadah tengah minggu, kegiatan misi, kegiatan kunjungan ke jemaat, persembahan diakonia dan lainnya. Kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh gereja tentunya menuntut adanya dana yang besar untuk membiayai keperluan tersebut, karena belum lagi ditambah dengan biaya untuk membayar gaji pendeta, gaji pemain musik, pengurus gedung gereja dan gaji staff full timer dari gereja tersebut. Melihat banyaknya biaya yang harus dikeluarkan, maka jika mengharapkan dari persembahan pada ibadah minggu saja tentulah tidak cukup. Itulah sebabnya, banyak gereja sangat tergantung dari persembahan perpuluhan untuk menutupi biaya- biaya yang mereka perlukan. Namun disamping itu, banyak gereja juga yang mengadakan perpuluhan tetapi dananya digunakan untuk keperluan gembala atau pendeta dari gereja tersebut. Jadi suatu hal yang wajar, di sebuah gereja besar dapat dengan mudah dilihat banyaknya kemakmuran yang didapat oleh pemimpin gereja tersebut, seperti mobil yang mahal, pakaian dan asesoris yang bermerk, berwisata keluar negeri dengan keluarganya dan lainnya. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif maka dapat disimpulkan bahwa menekankan perpuluhan harus berdasarkan  kajian Alkitab, walaupun banyak pihak yang juga mengatakan bahwa persembahan perpuluhan adalah warisan dari Perjanjian Lama, sehingga tidak berlaku lagi pada era Perjanjian Baru. Penelitian ini ditulis untuk menelaah , apakah memang pernyataan tersebut benar adanya dan juga apakah persembahan perpuluhan masihkah relevan pada era modern ini.


Keywords


Perpuluhan- Teologi Kemakmuran- Relevan

Full Text:

PDF

References


Bensry Pandiangan, Stimson Hutagalung. 1998. “Analisis Pemahaman Anggota Jemaat Pakusarakan Tentang Mengembalikan Persembahan Persepuluhan Ke Rumah Perbendaharaan Tuhan Menurut Maleakhi 3:10 Benry Pandiangan Dan Stimson Hutagalung,” 111–41.

Blegur, Romelus, Nico Pabayo Gading, Dinar Br Karo, Nastiti Puspita Rini, and Ruslin Ruslin. 2022. “Menimbang Relevansi Persembahan Persepuluhan Berdasarkan Maleakhi 3: 6-12 Di GPKB Wilayah IV, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.” Saint Paul’s Review 2 (1): 15–39.

Bunna, Marliani. 2022. “Makna Memberikan Persembahan Yang Benar Dilihat Dari Persembahan Seorang Janda Miskin Dalam Kitab Markus 12: 4–44.”

Campbell, James B., 1944. 2012. “No Titleענף הקיווי: תמונת מצב.” עלון הנוטע 66: 37–39.

Christiawan, Afgrita Fendy. 2018. “Persepuluhan Menurut Maleakhi 3:7-12.” Missio Ecclesiae 7: 28–67.

Gea, Ibelala, and Merida Gea. 2021. “Makna Persembahan Persepuluhan Dan Relevansinya Pada Gereja Masa Kini.” Areopagus : Jurnal Pendidikan Dan Teologi Kristen 19 (2): 78–90. https://doi.org/10.46965/ja.v19i2.700.

Green Denis. 1984. Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

Henny, Lucyana. 2020. “Konsep Ibadah Yang Benar Dalam Alkitab.” Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Dan Pendidikan 4 (1): 73–88.

Indonesia, Tim Redaksi Kamus Bahasa. 2008. “Kamus Bahasa Indonesia.” Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 725.

Irena Septianita Kaomaneng. 2011. “Dalam Pengelolaan Keuangan Gereja.”

Kasiram, Moh. 2010. “Metodologi Penelitian: Kualitatif–kuantitatif.” Uin-Maliki Press.

Mare, Yonatan Nisi Putra Simare. 2022. “Mencermati Pengaruh Teologi Kemakmuran Di Gereja Beraliran Pentakosta Karismatik.” Jurnal Antusias 7 (2): 215–26.

Nainggolan, Bartholomeus Diaz. 2014. “Ajaran Alkitab Tentang Dedikasi Hamba Tuhan Berdasarkan I Korintus 9: 13-16 Terhadap Etos Kerja.” Jurnal Koinonia: Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia 6 (1): 1–25.

Pramono, Yonathan Wingit. 2020. “Relevansi Ajaran Kitab Maleakhi Tentang Persembahan Persepuluhan Bagi Kehidupan Umat Kristen Masa Kini.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen) 2 (2): 158–70.

Sahardjo, Hadi P. 2021. “Sikap Orang Kristen Terhadap Kekayaan.” TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan) 2 (1): 253–70. https://doi.org/10.51828/td.v2i1.120.

Siahaan, Rudy, Elia Tambunan, Ruwih Hastuti, and Resky Orelemba Gaibu. 2023. “Uang Dan Pendeta Pantekosta: Studi Kasus Penatalayan Jemaat Imanuel Pucang Gading Demak.” KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 5 (2): 128–52.

Sidiq, Umar, Miftachul Choiri, and Anwar Mujahidin. 2019. “Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan.” Journal of Chemical Information and Modeling 53 (9): 1–228.

Simanjuntak, Junihot M. 2018. “Belajar Sebagai Identitas Dan Tugas Gereja.” Jurnal Jaffray 16 (1): 1. https://doi.org/10.25278/jj71.v16i1.279.

Sitanggang, Murni H. 2011. “Teologi Biblika Mengenai Perpuluhan.” Veritas 1 (12): 19.

Situmeang, Saul, Rolyana Ferinia, and Stimson Hutagalung. 2021. “Ujian Kesetiaan Persembahan Dimasa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Maleakhi 3: 10.” Jurnal Teologi (JUTEOLOG) 2 (1): 78–96.

Situmorang, Citra Pangalinan, Andreas Bayu Krisdiantoro, and Bobby Kurnia Putrawan. 2023. “Makna Teologis Memberi Persembahan Perpuluhan Dalam Perjanjian Lama.” MODERATE: Journal of Religious, Education, and Social 1 (1): 51–63.

Soesilo, Yushak. 2021. “Mewujudkan Keadilan Ekonomi Melalui Perpuluhan Di Era Revolusi Industri 4.0.” PASCA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 17 (2): 107–20. https://doi.org/10.46494/psc.v17i2.155.

Suryowati, M Th. 2022. Agresivitas Pajak Dan Alternatifnya: Dari Sudut Pandang Matius 22: 15-22. Feniks Muda Sejahtera.

Toleu, Beci. 2022. “Analisis Sosio-Historis Makna Persembahan Persepuluhan Dalam Ulangan 14: 22-29 Dan Relevansinya Di Gereja GMIT Bet’el Oelnuah.”

Vira, Reyka Dhesta, Darsi Darsi, and Frececilya Brilianda. 2023. “Makna Persembahan Dari Kejadian 4: 1-16 Dan Implikasinya Terhadap Masa Kini.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3 (2): 10563–72.

Wiwien, Wiwien, and Nehemia Nome. 2023. “Makna Teologis Memberi Persembahan Perpuluhan Dalam Perjanjian Lama.” Jurnal Pendidikan Agama Dan Teologi 1 (2): 10–18.

Wiwinen Wiwinen. 2023. “Makna Teologis Memberi Persembahan Perpuluhan Dalam Perjanjian Lama.” Jurnal Pendidikan Agama Dan Teologi 1 (2): 10–18. https://doi.org/10.59581/jpat-widyakarya.v1i2.231.

Yunike, Ivony, Putri Kote, and Ongki Riando Tobi. 2023. “Apostolos” 3 (1): 28–38.




DOI: https://doi.org/10.59177/veritas.v6i2.296

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Soewieto Djajadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

     

 

Alamat: Jln. Kyai Sono, No. 2, Kelurahan Genuk-Ungaran - Kabupaten Semarang, Prov. Jawa tengah

Publisher: Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Website: https://sttkn.ac.id/