Yesus sebagai Juru Selamat Dunia dalam Dialog dengan Perempuan Samaria: Kajian Kristologis Yohanes 4:1-42
Abstract
Jesus, who deliberately crossed the region of Samaria—an area avoided by the Jews—to meet a Samaritan woman near Jacob’s well in the town of Sychar, raised many questions about the purpose and theological significance of His action. This study investigated the Christological meaning of Jesus’ self-revelation as the Messiah and Savior of the world in the dialogue with the Samaritan woman in John 4:1–42. Using a qualitative method through literature study and textual exegesis, the research found that Jesus’ intentional passage through Samaria, an area traditionally avoided by Jews, carried divine intent as part of God's universal plan of salvation. This act by Jesus reflected the early stage of salvation for non-Jewish nations and served as an example for the disciples prior to receiving His message in Acts 1:8. This study affirmed the importance of an inclusive and missiological Christology in responding to a socially fragmented reality marked by ethnic, gender, and religious divisions.
Abstrak
Yesus yang sengaja melintasi wilayah Samaria yang dihindari orang Yahudi, untuk menjumpai perempuan Samaria dekat sumur Yakub, di kota Sikhar, menimbulkan banyak pertanyaan tentang tujuan dan makna teologis tindakan Yesus. Penelitian ini menyelidiki makna Kristologis dari pewahyuan diri Yesus sebagai Mesias dan Juru Selamat dunia dalam peristiwa dialog dengan perempuan Samaria di Yohanes 4:1-42. Pemakaian metode kualitatif melalui tahapan studi literatur dan eksegesis teks, menemukan bahwa tindakan Yesus yang sengaja melintasi wilayah Samaria, wilayah yang secara tradisional dihindari oleh orang Yahudi, mengandung intensi ilahi sebagai bagian dari agenda keselamatan Allah yang bersifat universal. Tindakan Yesus ini merupakan cerminan awal dari misi keselamatan bagi bangsa-bangsa non Yahudi dan sekaligus menjadi teladan bagi para murid sebelum menerima pesan Yesus dalam Kisah Para Rasul 1:8. Penelitian ini menegaskan pentingnya Kristologi yang inklusif dan misiologi dalam menghadapi realitas sosial yang terfragmentasi secara etnis, gender, dan agama.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdillah, Aldi, and Anggi Maringan Hasiholan. 2021. “‘Beri Aku Air Hidup, Tuhan!’: Seru Perempuan Samaria Dan Gen-Z (Suatu Tafsir Kontrapuntal Yohanes 4:14 Sebagai Laku Spiritualitas Generasi Z Indonesia Era Postmodern).” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja 5 (2): 176–91. doi:10.37368/ja.v5i2.291.
Andreas J. Köstenberger. 2004. John (Baker Exegetical Commentary on the New Testament). 2nd ed. Michigan: Baker Academic.
Arifianto, Yonathan Alex, and Joseph Christ Santo. 2020. “Studi Deskriptif Teologis Pembangunan Bait Suci Orang Samaria Di Gunung Gerizim.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3 (1): 66–80.
Aritonang, M Sonang S, Fransina Wattimena, and Gernaida Krisna R Pakpahan. 2021. “Spiritualitass Perempuan Dalam Dialog: Analisis Teologis Pertemuan Yesus Dengan Perempuan Samaria Di Yohanes 4 : 1-42.” MATHEO Jurnal Teologi/Kependetaan 11 (1): 51–67.
Benyamin Hakh, Samuel. 2024. “My Enemy Is My Messiah and Savior: A Theological Analysis of Interpersonal Dialogue Between Jesus and The Samaritan Woman in John 4:1-42.” E-Journal of Religious and Theological Studies (ERATS) 10 (5): 219–28. doi:10.38159/erats.20241059.
Biblehub. 2025. “Strong’s Greek: 1372. Διψάω (Dipsaó) -- To Thirst, to Desire Earnestly.” Biblehub.Com. Accessed May 3. https://biblehub.com/greek/1372.htm.
Budiman, Sabda, and Harming. 2021. “Strategi Pemecahan Masalah Pelayanan Pastoral Kontekstual Berdasarkan Yohanes 4:1-26 Dan Pemuridan Masa Kini.” Immanuel: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2 (1). Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara: 58–70. doi:10.46305/IM.V2I1.26.
Butar-butar, Marlon. 2018. “Kristologi Biblika Menurut Kaum Reformed Sebagai Salah Satu Dasar Apologetika Dalam Menghadapi Pengajaran Gnostik Di Era Postmodern.” SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 6 (2). SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, STT Ebenhaezer Tanjung Enim: 116–28. doi:10.47154/SCRIPTA.V6I2.49.
D. A. Carson. 1991. The Gospel Accoding to John. Grand Rapids: Eerdmans.
Hammarberg, K., M. Kirkman, and S. De Lacey. 2016. “Qualitative Research Methods: When to Use Them and How to Judge Them.” Human Reproduction 31 (3). Oxford Academic: 498–501. doi:10.1093/HUMREP/DEV334.
Harming. 2017. “Metode Penginjilan Yesus Dalam Injil Yohanes 4:1-42.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 1 (2): 162. doi:10.46445/ejti.v1i2.73.
Henry, Matthew. 2010. Tafsiran Mattew Henry Injil Yohanes 1-11. Edited by Solomon Yo. Surabaya: momentum.
Irawan, Toni. 2019. “Menyembah Allah Dalam Roh Dan Kebenaran (Yoh 4:20-26): Sebagai Suatu Landasan Praktek Ibadah Kristen Yang Alkitabiah.” Jurnal Teologi Amreta 3 (1): 55–81. doi:10.54345/JTA.V3I1.26.
John Stambaugh, David Balch. 1997. Dunia Sosial Kekristenan Mula-Mula. 1st ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Malina, Bruce J., and Richard L. Rohrbaugh. 1998. Socialscience Commentary on THe Gospel of John. Minneapolis: Fortress Press.
Martin Lee Roy. 2014. “Old Testament Foundations for Christian Hospitality.” Verbum et Ecclesia 35 (1). doi:10.4102/ve.v44i1.2892.
Opit, Hesky Charles, and Viona Belinda Sagheghe. 2023. “Strategi Pastoral Konseling Untuk Mengatasi Tradisi Bibliolatri.” POIMEN Jurnal Pastoral Konseling 4 (1): 74–95.
Sinaga, Andri Vincent. 2024. “Penggembalaan Spiral: Memaknai Perjumpaan Yesus Dengan Perempuan Samaria (Yoh. 4:1-42) Di Era Postmodern.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika 7 (1): 122–43. doi:10.34081/fidei.v7i1.551.
Sirait, Hikman. 2023. Hermeneutika Dasar Aplikasi Ke Dalam Teks Pilihan. 1st ed. Yogjakarta: Deepublish.
Sirait, Hikman, and Yustinus. 2025. “Kristen Progresif – Inkonsistensi Misi Yang Menginjak Otoritas Alkitab.” Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi 6 (1): 13–28. doi:10.54553/KHARISMA.V6I1.284.
Walean, Jefrie. 2021. “Reinterpretasi Misi Pada Ruang Publik Pluralisme: Analisis Matius 28:19-21.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen 3 (1). Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta: 24–35. doi:10.52220/MAGNUM.V3I1.134.
Wijaya, Hengki. 2015. “Kajian Teologis Tentang Penyembahan Berdasarkan Injil Yohanes 4:24.” Jurnal Jaffray 13 (1). Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar: 77–96. doi:10.25278/jj71.v13i1.112.
Wyckoff, Eric John. 2005. “Jesus in Samaria (John 4:4-42): A Model for Cross-Cultural Ministry.” Biblical Theology Bulletin 35 (3): 89–98. doi:10.1177/01461079050350030201.
Yustinus. 2025. “Strategi Pembinaan Kesehatan Mental Di Panti Asuhan Kristen Dalam Menghadapi Fenomena Perundungan.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen 7 (1): 41–54. doi:10.1002/WPS.20349.
Yusuf L.M. 2021. “Misi Yesus Ke Samaria: Analisis Yohanes 4:31-38.” Jurnal Luxnos 5 (1): 73–86. doi:10.47304/jl.v5i1.77.
Zebua, Peringatan, Johannes Tarigan, and Fransiskus Irwan. 2021. “Dialog Lintas Kelompok Dalam Membangun Harmoni Kehidupan Sebagai Tindakan Misi: Memaknai Ulang Narasi Yohanes 4:1-42.” Kurios 7 (2): 18–20. doi:10.30995/kur.v7i2.361.
DOI: https://doi.org/10.59177/veritas.v7i2.378
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Yustinus Yustinus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat: Jln. Kyai Sono, No. 2, Kelurahan Genuk-Ungaran - Kabupaten Semarang, Prov. Jawa tengah
Publisher: Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara
Website: https://sttkn.ac.id/