Spiritualitas Doa Kontemplatif: Lebih Banyak Diseminarkan Daripada Dipraktikkan (Belajar Dari Praktik Spiritualitas Doa Kontemplatif Model Taize di Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga)
Abstract
There are various definitions of prayer, including prayer as a breath of life for believers, and prayer as a means of communicating with God. However, not many of us understand about contemplative prayer. Contemplative prayer is a form of spiritual discipline, and many Christians lack of discipline. As a result of this lack of discipline in spirituality, they become lacking in spiritual insight, often even losing moral strength. Contemplative prayer is more often be discussed in seminars than practiced. Seminars are certainly necessary, but it is more important to practice the discipline of prayer in the lives of believers. For this reason, this article will try to explore the practice of contemplative prayer in the Indonesian Christian Church (GKI) in the city of Salatiga, as well as the forms of prayer spirituality that they practice and possess.
Abstrak
Ada berbagai definisi tentang doa, di antaranya adalah doa sebagai nafas hidup bagi orang percaya, dan doa sebagai sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Namun, tidak banyak dari kita yang memahami tentang doa kontemplatif. Doa kontemplatif merupakan salah satu bentuk disiplin spiritual, dan banyak orang Kristen yang kurang dalam disiplin. Akibat kekurangan disiplin dalam spiritualitas ini, mereka menjadi kekurangan wawasan spiritual, bahkan sering kehilangan kekuatan moral. Doa kontemplatif lebih sering diseminarkan daripada dipraktekkan. Seminar tentu perlu, tetapi lebih penting mempraktekkan disiplin doa dalam hidup orang percaya. Untuk itu, tulisan ini akan mencoba mengupas praktik doa kontemplatif di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di kota Salatiga, serta bentuk spiritualitas doa yang mereka jalankan dan miliki.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adinda, Christya Putri, ”Musik dan Nyanyian Meditatif Pada Ibadah Taize di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta”, Jurnal Tugas Akhir Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (2016): 1-15
Badan Pembinaan Remaja GKI, 2005. Derap Remaja. Yogyakarta.
Barus, Arman. 2004. “Meditasi Sebagai Pelatihan Spiritualitas”, dalam Dikembangkan Untuk Mengembangkan. Jakarta: Pustaka Sora Mido.
Clement, Olivier. 2003. Taize: Mencari Makna Hidup. Yogyakarta: Kanisius.
Collins, Gerald O’. 1996. Kamus Teologi. Yogyakarta: Kanisius.
Darmaputera, Eka. 2001. Pergulatan Kehadiran Kristen di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Djati Utomo, Basuki. 1991. Disiplin Rohani (tidak diterbitkan).
Darmaputera, Eka. 1990. Etika Sederhana Untuk Semua: Bisnis, Ekonomi dan Penatalayanan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Foster, R.J. 1998. Celebration of Discipline. New York: Harper San Fransisco.
Gunawan, Esther. “Tinjauan terhadap Spiritualitas Taize dan Telaah Atas Kemungkinan Mengadopsinya Sebagai Pendorong Bagi Spiritualitas Injili”, dalam Veritas, 14/1 (April 2013): 15-35
Haryono, Stefanus Christian. “Lectio Divina: Spiritualitas Doa Klasik Bagi Kehidupan Modern”, dalam Gema Teologika (2010): 1-11
Ismail, Andar. 2003. Selamat Berkembang. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Keating, Charles J. 2001. Do’a dan Kepribadian. Yogyakarta: Kanisius.
Mulyono, Y.B. 1993. Tuhan, Ajarlah Aku (Pegangan Iman Kristen). Surabaya: BPMS GKI Jatim.
Mutak, Alfius Areng. ”Disiplin Rohani Sebagai Praktek Ibadah Pribadi”, dalam Jurnal Theologi Aletheia, Vol. 18, No. 10 (Maret 2016): 1-24
____________. ”Formasi Spiritualitas Sarana Menuju Kedewasaan Spiritual”, dalam Jurnal Theologi Aletheia, Vol. 20, No. 14 (Maret 2018): 97-113
Nugroho, Darsono Eko. 2005. Spiritualitas Pelayanan Pendeta. Yogyakarta: LPPS.
Claartje Pattinama, “Spiritualitas Keugaharian: Perspektif Pastoral”, Disajikan pada panel diskusi dalam rangka hari ulang tahun Pendidikan Teologi ke-132 di Ambon, Tahun 2017, diunduh tanggal 9 Juni 2020, pkl. 5.38.
Roger, Brother. 1981. The Dynamic of The Provisional. London: Mowbray London & Oxford.
____________. 1970. Struggle and Contemplation. London: SPCK.
____________. 1973. Festival. France: Les Presses de Taize.
____________. 1980. Parable of Community. London: Mowbray London & Oxford.
Singgih, Emanuel Gerrit, dalam J.B. Banawiratma. 1994. Tempat dan Arah Gerakan Oikumenis. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Singgih, Emanuel Gerrit. 2005. Bahan Kuliah Ibadah & Spiritualitas Taize Program M.Min. UKDW.
Tim Spiritualitas DPS GKI Jateng. 1999. Membangun dan Memelihara Spiritualitas. Magelang: DPS
DOI: https://doi.org/10.59177/veritas.v2i2.87
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Sony Kristiantoro
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat: Jln. Kyai Sono, No. 2, Kelurahan Genuk-Ungaran - Kabupaten Semarang, Prov. Jawa tengah
Publisher: Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara
Website: https://sttkn.ac.id/